A. Arti &
pengertian rokok
Rokok
merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Merokok sudah menjadi kebiasaan yang
sangat umum dan
meluas di masyarakat.
Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang
merugikan akibat merokok pun sudah
diketahui dengan jelas.
Banyak penelitian membuktikan
kebiasaan merokok
meningkatkan risiko timbulnya
berbagai penyakit seperti
penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah,kanker paru -
paru, kanker rongga
mulut, kanker laring, kanker
osefagus, bronkhitis, tekanan darah
tinggi, impotensi serta gangguan kehamilan
dan cacat pada
janin. Pada kenyataannya
kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan jarang diakui orang
sebagai suatu kebiasaan buruk. Apalagi
orang yang merokok
untuk mengalihkan diri dari
stress dan tekanan emosi, lebih
sulit melepaskan diri dari
kebiasaan ini dibandingkan
perokok yang tidak memiliki latar
belakang depresi.
Penelitian terbaru
juga menunjukkan adanya bahaya dari seconhandsmoke yaitu asap rokok yang
terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di
sekitar perokok atau bisa disebut juga dengan
perokok pasif. Rokok
tidak dapat dipisahkan
dari bahan baku
pembuatannya yakni tembakau.
Di Indonesia tembakau
ditambah cengkeh dan
bahan – bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek.Selain kretek
tembakau juga dapat digunakan
sebagai rokok linting,
rokok putih, cerutu, rokok pipa dan tambakau tanpa asap
(tembakau kunyah).
Dari hari
ke hari jumlah perokok kian bertamabah. Hal inilah
yang nantinya akan membuat suatu malapetaka yang besar bagi kesehatan tubuh
kita.
B.
Zat yang Tergandung dalam Rokok
1. Nikotin
Zat ini mengandung
candu bisa menyebabkan seseorang ketagihan untuk terus menghisap rokok.
Pengaruh bagi tubuh
manusia :
a. Menyebabkan
kecanduan atau ketergantungan merusak jaringan otak
b. Menyebabkan
darah cepat membeku
c. Mengeraskan
dinding arteri
2. Tar
Bahan dasar pembuatan aspal yang
dapat menempel pada paru-paru dan bisa menimbulkan iritasi bahkan kanker
Pengaruh bagi tubuh manusia :
a. Membunuh
sel dalam saluran darah
b. Meningkatkan
produksi lendir diparu-paru
c. Menyebabkan
kanker paru-paru
3. Karbon
monoksida
Gas yang menimbulkan penyakit
jantung karena gas ini bisa mengikat oksigen dalam tubuh
Pengaruh bagi tubuh manusia :
a. Mengikat
hemoglobin, sehingga tubuh kekurangan oksigen
b. Menghalangi
transportasi dalanm darah
4. Zat
Karsinogen
Pengaruh bagi tubuh :
a. Memicu
pertumbuhan sel kanker dalam tubuh
5. Zat
iritan
Pengaruh bagi tubuh
manusia :
a. Mengotori
saluran udara dan kantung udara dalam paru-paru
b. Menyebabkan
batuk
Sebagaimana kita
ketahui zat-zat asing berbahaya yang dihisap oleh perokok tersebut
adalah
zat yang terkandung dalam asap rokok dan ada 4000 zat kimia yang terdapat dalam
sebatang rokok, 40 diantaranya tergolong zat yang berbahaya misalnya : hidrogen
sianida (HCN), arsen, amonia, polonium, dan karbon monoksida (CO). Zat kimia
yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas 85% dan partikel.
C. Dampak rokok
Saat ini, rokok telah mulai
dikonsumsi oleh para remaja
bahkan juga anak-anak. Hal ini memunculkan
keprihatinan mengingat bahaya rokok bagi seseorang. Kenakalan
remaja identik juga dengan remaja
yang merokok. Kebanyakan remaja nakal dan remaja yang suka
tawuran adalah perokok.
Bahaya
rokok terutama adalah
bagi kesehatan. Kita tahu bahwa
rokok mengandung banyak sekali
racun dan nikotin
yang pada akhirnya
dapat menyebabkan penyakit, kanker paru, impotensi dan
bahkan serangan jantung.
Semakin dini seseorang mengkonsumsi rokok maka semakin
banyak racun yang terkumpul di tubuhnya. Hal
ini bisa menghambat pertumbuhan fisik atau menyebabkan serangan
penyakit pada masa dewasa atau masa
tuanya. Padahal masa remaja merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang
penting.
Selain kesehatan,
rokok juga berdampak kurang baik bagi perkembangan
psikologis remaja. Rokok identik dengan
pergaulan
remaja yang lebih
rentan terhadap kenakalan daripada pergaulan remaja
tanpa rokok. Pergaulan
remaja dengan rokok cenderung
memberi remaja pemikiran bahwa rokok
bisa menjadi pelarian
akan tiap masalah. Remaja kemudian
akan merokok ketika mendapat
masalah dalam hidupnya. Di dalam
rokok memang mengandung zat yang
bisa membuat perokok
merasa lebih baik
namun tentunya hal ini juga menyebabkan kecanduan. Kecanduan akan rokok
terbilang sulit untuk diatasi.
Pergaulan remaja
dalam lingkungan perokok juga
dapat mengantarkan pada kenakalan remaja yang lebih besar
lagi yakni penggunaan
obat terlarang dan pergaulan bebas. Menghisap rokok yang sebenarnya
adalah obat terlarang bisa saja
dialami. Dengan demikian, remaja bisa dengan mudah masuk dalam
pengaruh obat terlarang dan
mengalami kecanduan. Selain itu, rokok juga menyebabkan remaja
menjadi lebih boros karena
harus mengeluarkan uang secara rutin untuk membeli rokok.
Apalagi jika sudah
terkena pergaulan remaja
yang negatif, bisa-bisa anak berusaha mengambil harta orang
tuanya.
Oleh sebab itu,
perkenalkanlah sejak dini
mengenai bahaya rokok bagi remaja
Anda. Hal ini setidaknya membuat remaja
berpikir dua kali untuk menjadi
kecanduan. Berikan nasihat untuk menghindari
pergaulan dengan remaja perokok
lainnya. Rokok memang membuat diri menjadi lebih enak untuk sementara namun
dapat berdampak fatal nantinya.
D.
Upaya pencegahan
Sebagian besar
perokok yang udah atau berniat untuk menghentikan
kebiasaan merokok perlu menggunakan
cara mereka sendiri. Para perokok ringan, yang sangat
berkeinginan untuk untuk menghentikan
kebiasaan merokok, akan
dapat berhasil dalam usaha mereka bila menggunakan cara mereka sendiri
yang paling sesuai untuk mereka.
Setiap orang
yang ingin berhenti
merokok memerlukan suatu cara
yang sesuai untuk masing-masing. Hasil
studi baru-baru ini
di Inggris menunjukkan bahwa 69%
perokok dewasa ingin berhenti
merokok. Nikotin adalah
zat yang paling membuat orang ketagihan sehingga berhenti merokok tidaklah
mudah walaupun motifasinya
amat tinggi. Perokok menyadari bahwa upaya awal untuk
menghentikan kebiasaan merokok seringkali tidak berhasil sehingga
perokok yang ingin berhenti harus
siap untuk melakukan usaha berkali kali. Upaya berulang
kali ini penting artinya karena akan
berupa intervensi awal.
Setiap orang harus
mencoba berbagai teknik intervensi untuk
menentukan mana yang
paling sesuai, dengan
menyadari bahwa mungkin diperlukan
tiga sampai empat
kali percobaan sebelum
menemukan cara yang sesuai. Harus dijelaskan kepada setiap
perokok yang berupaya untuk menghentikan
kebiasaannya bahwa gagal sekali dan mengulangi
kembali bukanlah berarti
kegagalan program, melainkan
hanya suatu hambatan kecil menuju suatu langkah yang akhirnya menuju
keberhasilan.
Model tahapan
perubahan dari Prochaska
dan DiClemente penting bagi perokok yang jelas kurang termotivasi
untuk secara aktif
melaksanakan suatu program
menghentikan kebiasaan merokok. Model ini, yang berawal dari
praa-kontemplasi ke kontemplasi kemudian periaan dan akhirnya tindakan,
mencakup lingkup yang
luas dari posisi para perokok.
Petugas kesehatan, penyuluh
kesehatan, peraturan perundang – undangan dan dukungan sosial, perlu mendorong kemajuan dari
satu tahap ke
tahap berikutnya. Walaupun
suatu Intervensi tidak
membuat perokok berhasil menghentikan
kebiasaan merokok sepenuhnya, mungkin saja ia sudah maju dari
tahap pra-kontemplasi ke kontemplasi. Dengan intervensi berikutnya
si perokok akan dapat maju lebih jauh lagi sampai ke persiapan dan akhirnya ke
tindakan dan menghentikan kebiasaan merokok;
upaya berulangkali dengan
pelajaran yang diperoleh pada tiap tahap dan setiap tahap mengarah pada
sasaran akhir yaitu berhenti sepenuhnya.
Pada
tahap pre-kontemplasi perokok
memerlukan informasi, pada
tahap persiapan dan tahap tindakan
perokok perlu menentukan
suatu program dan
menetapkan tanggal untuk
berhenti merokok. Para professional dalam bidang kesehatan perlu
mengetahui tahap-tahap ini dan harus siap
melaksanakan tindakan yang
proaktif dan positif, pertama untuk membuat si perokok meningkat sampai
ke tahap tindakan,
kemudian untuk membantu
si perokok agar berhasil
menyelesaikan program menghentikan kebiasaan merokok.
Seringkali program menghentikan
kebiasaan merokok mahal biayanya atau tidak dapat dijangkau oleh sebagian
besar penduduk. Oleh karena
itu para petugas pemeliharaan kesehatan, keluarga dan teman
menjadi mekanisme pendukung
bagi sebagian besar
perokok yang ingin berhenti
merokok. program umum
yang dapat direkomendasikan oleh
para profesional pemeliharaan
kesehatan tidak memerlukan biaya atau tambahan, selain
keinginan kuat dari para perokok serta keluarga dan teman-teman.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar